Kelapa sawit adalah tanaman yang berasal dari Afrika Barat dan kini tersebar di seluruh dunia, termasuk di Asia Tenggara dan Amerika Latin. Kelapa sawit (Elaeis guineensis) ditanam terutama untuk menghasilkan minyak kelapa sawit, yang banyak digunakan dalam industri makanan, kosmetik, dan bahan bakar. Kelapa sawit adalah salah satu tanaman penghasil minyak terbesar di dunia dan memiliki produktivitas yang tinggi, sehingga menjadi sumber pendapatan penting bagi banyak negara produsen minyak kelapa sawit. Namun, produksi kelapa sawit juga kontroversial karena dikaitkan dengan deforestasi, perubahan iklim, dan hak asasi manusia.
Ada banyak jenis kelapa sawit yang tumbuh di seluruh dunia, namun secara umum, kelapa sawit dapat dibedakan berdasarkan ukuran dan warna butirnya. Berikut ini adalah beberapa jenis kelapa sawit yang umum ditemukan:
Hal ini meliputi pembersihan lahan dari gulma dan pohon-pohon liar, serta pengolahan tanah dengan cara dibajak dan diberi pupuk.
Usai dalam persiapan lahan, langkah selanjutnya yaitu dengan menggunakan bibit sawit unggul. Dulur-dulur bisa memperoleh bibit sawit melalui lembaga pemerintah ataupun dengan membeli langsung melalui toko bibit pertanian terdekat. Gunanya adalah untuk mendapatkan bibit yang unggul lewat rekomendasi mereka.
Pemeliharaan meliputi kegiatan pengairan, pemupukan, dan pengendalian hama dan penyakit. Pemberian air harus dilakukan secara teratur dan cukup, sedangkan pemupukan dapat dilakukan secara rutin untuk memperbaiki kondisi tanah. Selain itu, hama dan penyakit harus diawasi dan dikendalikan agar tidak merusak tanaman kelapa sawit.
Pola tanam kelapa sawit perlu diperhatikan karena berkaitan dengan efektifitas penggunaan lahan. Pola tanam segitiga sama sisi merupakan pola tanam yang paling efektif di areal datar, sehingga untuk areal bergelombang/berbukit perlu dilakukan “viol linning” untuk mempertahankan jumlah populasi per hektarnya dengan tetap memperhatikan tingkat kesuburan tanahnya.
Karena kelapa sawit saat ini banyak ditanam dilahan marginal maka perlu upaya khusus untuk “menyuburkan” tanah kembali. Penggunaan pembenah tanah hayati GDM Black BOS sangat dianjurkan karena akan mempercepat proses remediasi dan revitalisasi tanah-tanah marginal.
Dosis penggunaan GDM Black Bos yaitu 10 Kg/hektar atau sekitar 75 gram/pokok yang diberikan pada lubang tanam.
Tidak ada waktu tanam yang baku untuk dijadikan patokan dalam budidaya kelapa sawit. Jadi waktu tanam yang tepat dalam budidaya kelapa sawit adalah jika umur bibit sawit siap tanam dan lahan budidaya telah tersedia.
Pemupukan kelapa sawit merupakan kegiatan perawatan budidaya kelapa sawit yang bertujuan untuk memberikan makanan pada tanaman sawit. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang harus dilakukan dengan cara yang baik agar budidaya kelapa sawit dapat maksimal.
Hama dan penyakit merupakan kendala yang dihadapi oleh pelaku budidaya kelapa sawit. Serangan hama dan penyakit dapat membuat kelapa sawit tidak berproduksi secara maksimal, bahkan akan membuat kelapa sawit gagal panen.
Briket Arang
EBiofuel
Margarin
Minyak Kelapa Sawit
Biodiesel
Serat Kelapa Sawit
Shortening
Riau
Sumatera Selatan
Kalimantan Tengah
Kalimantan Barat
Jambi